• gambar
  • gambar
  • gambar
  • gambar

MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH TAHUN AJARAN 2024-2025

Pencarian

Kontak Kami


UPTD SMP NEGERI 6 PAREPARE

NPSN : 40307685

Jl. Pendidikan Kel.Bukit Harapan Kec.Soreang Kota Parepare


[email protected]

TLP : 042122875


          

Prestasi Siswa


Faizal Iskandar

Juara 1 OSN Tingkat Kota Parepare Tahun 2018 Juara 3 ME Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan region SULSELBAR



:: Selengkapnya

ASAS

Jajak Pendapat

Apakah pembelajaran tatap muka perlu dilaksanakan
Ya
Tidak
  Lihat

Statistik


Total Hits : 64381
Pengunjung : 25885
Hari ini : 21
Hits hari ini : 30
Member Online : 7
IP : 18.97.14.87
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

  • ANDI NAJMAH, S.Pd (Admin)
    2021-04-17 14:19:42

    Asswrwb
  • Alimuddin.B, S.Pd (Guru)
    2021-04-15 10:32:49

    Wajah Sekolah dimasa Pandemi dalam menghadapi pelaksanaan Assesmen Nasional 2021. Menteri pendidikan mengundur pelaksanaan AN 2021 men...
  • Drs. Sappewali (Guru)
    2021-04-13 10:37:39

    Assalamu Alaikum

Penggunaan Media Mathiogon Taman Bermain Matematika dalam Pembelajaran PLSV




Abstrak:

Artikel ini mendeskripsikan penggunaan media Mathiogon Taman Bermain Matematika dalam pembelajaran Persamaan Linear Satu Variabel (PSLV) pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Parepare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media Mathiogon Taman Bermain Matematika meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam memahami konsep PSLV.

Kata Kunci: Mathiogon Taman Bermain Matematika, Persamaan Linear Satu Variabel, Pembelajaran, SMP


A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karenanya, matematika menjadi salah satu pelajaran wajib yang mulai diperkenalkan dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa yang menghindari belajar Matematika karena beranggapan bahwa matematika itu pelajaran yang sulit. Matematika diidentikkan dengan rumus dan formula dengan prosedur rigit yang harus diikuti. Selama ini matematika yang diajarkan di sekolah-sekolah lebihmengedepankan teori-teori yang kadang sulit untuk diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan nyata.
 
Pada umumnya siswa hanya mampu menyelesaikan masalah matematika saja tanpa memahami aplikasinya. Akibatnya, siswa merasa selalu sulit dalam memahami matematika meski telah mengenal matematika sejak di TK ataupun Sekolah Dasar (SD). Hal ini dimungkinkan terjadi karena siswa kurang memahami konsep dalam matematika. Informasi yang sama juga diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan beberapa siswa sekolah menengah di Kota Parepare. Siswa memperoleh hasil yang kurang memuaskan pada pelajaran matematika karena merasa belum cukup memahami apa yang disampaikan guru di kelas. Selain itu, siswa juga hanya mengandalkan buku paket dari sekolah dan penjelasan guru untuk belajar kembali di rumah.
 
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika, yaitu faktor eksternal dan internal. Slameto (2010) menyatakan bahwa faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa di antaranya adalah faktor fisik, psikis, dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah, dan komunitas. Dalam mempelajari matematika sangat dibutuhkan pemahaman konsep untuk dapat menguasai materi, sebab dengan memahami konsep matematika siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri (Rita, 2021) sehingga nantinya akan memberikan hasil belajar yang baik. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa datang dari penggunaan media pembelajaran (Hany, Setyaningsih, 2021). Menurut pendapat Zoltan P. Dienes (dalam Widyantini,2019) bahwa setiap konsep matematika dapat di pahami dengan baik apabila disajikan kepada siswa dengan bantuan berbagai media pembelajaran yang kongkret maka alat peraga sangat berperan dalam pembelajaran matematika.
 
Media pembelajaran, menurut Kemdikbud (2004) merupakan segala sesuatu yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan, menstimulasi pemikiran, perasaan, perhatian, dan keinginan siswa sehingga dapat meningkatkan proses belajar. Kegiatan belajar mengajar yang menggunakan alat peraga sangat besar artinya bagi keberhasilan belajar siswa. Dengan menggunakan alat peraga, siswa dapat melihat, meraba, mengungkapkan dengan memikirkan secara langsung obyek yang sedang mereka pelajari. Sehingga konsep abstrak yang sedang dipelajari dapat mengendap, melekat dan tahan lama dibenak pikiran siswa. Penggunaan alat peraga dapat dikaitkan dengan aspek penanaman konsep, pemahaman konsep serta pembinaan keteramilan dan juga meningkatkan motivasi siswa (Widyantini, 2019).


Persamaan Linear Satu Variabel (PSLV) merupakan salah satu materi penting dalam matematika yang diajarkan di SMP. Namun, berdasarkan observasi dan analisis data nilai ulangan harian dan ujian semester, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 6 Parepare pada materi PSLV masih rendah.

Hal ini disebabkan beberapa faktor, seperti: (1) Metode pembelajaran yang kurang menarik dan berpusat pada guru, (2) Pemahaman siswa terhadap konsep PSLV yang masih lemah, (3) Kurangnya latihan soal yang diberikan kepada siswa.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi PSLV. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif dan menarik, seperti penggunaan media Mathiogon Taman Bermain Matematika.

 

B. Tujuan

Tujuan dari praktik baik ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi PSLV melalui penggunaan media Mathiogon Taman Bermain Matematika.

 

C. Manfaat

Manfaat dari praktik baik ini adalah: (1) Meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika, (2) Membantu siswa memahami konsep PSLV dengan lebih mudah dan menyenangkan, (2) Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi PSLV.

 

D. Landasan Teori

Penggunaan media Mathiogon Taman Bermain Matematika dalam pembelajaran PSLV didasarkan pada teori belajar konstruktivisme. Teori ini menyatakan bahwa belajar adalah proses aktif di mana siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya.

Media Mathiogon Taman Bermain Matematika menyediakan lingkungan belajar yang interaktif dan visual, sehingga membantu siswa membangun pengetahuannya tentang PSLV dengan lebih mudah dan menyenangkan.

Berikut Simulasi Penggunaan Mathigon: https://polypad.amplify.com/p/Ya1BNpi8oxFNBQ

mathigon1

mathigon2

mathigon3

 

E. Prosedur Praktik Baik

Praktik baik ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

Persiapan:

Tahap persiapan diakukan dengan cara: (1) Menyiapkan perangkat pembelajaran, termasuk materi pembelajaran, media Mathiogon Taman Bermain Matematika, dan lembar kerja, (2) Menyiapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang berisi soal-soal latihan PSLV.

Pelaksanaan:

Tahap peaksanaan berupa: (1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari, (2) Guru mendemonstrasikan penggunaan media Mathiogon Taman Bermain Matematika untuk menyelesaikan soal-soal PSLV. (3) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta untuk menyelesaikan soal-soal PSLV menggunakan media Mathiogon Taman Bermain Matematika, (4) Guru berkeliling untuk memantau dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

Penutup:

Kegiatan penutup: (1) Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari dan manfaat menggunakan media Mathiogon Taman Bermain Matematika, (2) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk latihan mandiri di rumah.

 

F. Hasil dan Analisis

Berdasarkan hasil observasi, tes, dan angket, menunjukkan bahwa penggunaan media Mathiogon Taman Bermain Matematika dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi PSLV.

Hasil observasi:

Hasil observasi menjukkan bahwa: (1) Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, 2) Siswa terlihat lebih antusias dan bersemangat dalam menyelesaikan soal-soal PSLV.

Hasil tes: Terjadi peningkatan nilai rata-rata tes siswa dibandingkan dengan sebelum menggunakan media Mathiogon Taman Bermain Matematika.

Hasil angket: Mayoritas siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan media Mathiogon Taman Bermain Matematika.

 

G. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil dan analisis, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Mathiogon Taman Bermain Matematika efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi PSLV.

Oleh karena itu, direkomendasikan untuk menggunakan media Mathiogon Taman Bermain Matematika dalam pembelajaran PSLV di SMP.

 

H. Lampiran

Lampiran 1: Materi Pembelajaran

Lampiran 2: LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Lampiran 3: Lembar Observasi

Lampiran 4: Asesmen

Lampiran 5: Modul Ajar

 

Daftar Pustaka:

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi HOTS. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wulandari, D. A. (2021). Penggunaan Media Mathiogon Taman Bermain Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Persamaan Linear Satu Variabel pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Karanganyar. Skripsi, Universitas Sebelas Maret.

 




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas